Saat seseorang dipromosikan menjadi supervisor atau posisi tertentu yang memiliki bawahan, kebanyakan cara membimbing/ supervisi bawahannya dengan cara otodidak. Hal ini tentu saja berjalan dengan gaya trial and error, sehingga membuat lingkungan kerja jadi tidak nyaman, komunikasi jadi seperti ada jarak dan sebagainya.
Untuk itu ada beberapa tips agar supervisor baru dapat membimbing bawahan dengan relatif cukup baik dan sekaligus dapat membangun komunikasi dengan kuat dalam sebuah tim.
1. MEMBERIKAN INSTRUKSI DENGAN JELAS & DETAIL
Manusia bukanlah mahkluk yang sempurna dan lagi memiliki pemikiran serta pemahamannya sendiri, sehingga setiap orang punya kemampuan untuk menginterpretasikan maksud dari sebuah informasi. hal ini yang menimbulkan deviasi/perbedaan dari maksud informasi yang diterima dengan hasil yang diberikan, alasan detail lainnya bisa dilihat disini.
Kejelasan dan detail sebuah instruksi harus disampaikan kepada bawahan untuk menekan deviasi perbedaan maksud antara atasan - bawahan. selain itu, tidak kalah penting juga, seorang atasan juga perlu untuk memastikan kembali interpretasi bawahan setelah menerima instruksi tersebut.
Verifikasi ini sangat diperlukan agar seorang atasan dapat menggaransi perbedaan pemahaman antara instruksi yang disampaikan dan hasil yang ingin didapatkan.
2. MELAKUKAN KONTROL SECARA PERIODIK SETELAH INSTRUKSI DIBERIKAN
Setelah memberikan instruksi kepada bawahan, sebagai atasan perlu mengetahui kondisi kemajuan dari instruksi yang diberikan. Jika dirasa ada perbedaan/ketidaksesuaian maksud maka bisa dengan segera diperbaiki dan dikembalikan ke tujuan yang dimaksud.
3. MENDENGARKAN PERMASALAHAN YANG TERJADI DARI SISI BAWAHAN
Sebagai pelaksana di lapangan, pasti bawahan akan menemukan berbagai macam kendala. ada yang bisa ditangani & ada yang mungkin tidak bisa ditangani karena berbagai macam faktor. informasi kesulitan mereka di lapangan harus bisa dipahami dan dipecahkan masalahnya bersama-sama. memecahkan masalah bawahan itu selain juga meningkatkan kualitas komunikasi atasan-bawahan, juga dapat meningkatkan hubungan kepercayaan yang sangat baik untuk jangka panjang.
4. JANGAN SOK TAHU HANYA KARENA POSISI ANDA ADALAH ATASAN. BERSIKAPLAH JUJUR PADA DIRI SENDIRI.
Pada saat memecahkan masalah bersama pasti akan ada kendala, entah karena kondisi yang berbeda ataukah hal baru yang tidak kita ketahui sebelumnya dan lain sebagainya sehingga sebagai seorang atasan maka akan lebih baik jika bersikap jujur pada diri sendiri.
Jika tidak tahu / tidak mengerti akan lebih baik jika kita mengatakan hal tersebut apa adanya, dengan mengatakan hal yang sesungguhnya kepada bawahan akan menumbukan rasa respek dalam hubungan tersebut.
5. MEMBERIKAN RUANG UNTUK SEBUAH KESALAHAN
siapapun saat melakukan suatu hal pasti akan ada kesalahan, sehingga sebagai atasan selain melakukan tugasnya untuk memimpin tapi juga memiliki fungsi sebagai pengajar. memberikan arahan dan edukasi termasuk salah satu tanggung jawab seorang atasan.
Jika kita telah ditargetkan untuk mencapai sesuatu, maka sebuah kesalahan dapat berpotensi untuk merusak rencana besar sebuah tim, tetapi bagaimanapun juga karena seorang pemimpin memiliki tanggung jawab untuk melakukan edukasi kepada bawahannya, maka perlu sesekali untuk memberikan ruang pada sebuah kesalahan.
Dalam artian, atasan dapat memberikan toleransi terhadap hal tersebut dengan sebuah harapan bahwa kesalahan tersebut dan kesalahan dengan pola yang sama tidak terulang kembali di masa depan. Hal ini akan menjadi pelajaran yang sangat baik untuk bawahan anda.
6. TIDAK EMOSIONAL SAAT BERHADAPAN DENGAN SEBUAH MASALAH
Kontrol emosi seorang atasan akan sangat berpengaruh pada mental sebuah tim. hal ini memberikan efek yang sangat besar, sehingga akan menentukan arah gerak organisasi anda secara jangka panjang.
Sikap emosional yang meledak-ledak saat berhadapan dengan sebuah masalah akan berakibat pada :
a. menurunnya respek tim
b. berkurangnya rasa percaya
c. kondisi iklim kerja yang tidak sehat
d. tekanan stress di tempat kerja yang berlebih,dll
Sikap tenang, kalem dan logis saat menghadapi masalah akan membuat seseorang dapat menemukan jalan keluar yang lebih cepat dan tepat. ketenangan seorang pemimpin akan menimbulkan rasa hormat, percaya dan kestabilan iklim kerja yang dapat membuat performa tim menjadi lebih dinamis.
Memang menjadi seorang pemimpin tidak mudah, selain harus memimpin sebuah tim ke tujuan yang tidak terlihat oleh semua orang, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi tiap-tiap personal di dalam tim tersebut untuk membantu organisasi anda lebih cepat mencapai tujuan yang telah ditetapkan di awal.
semoga membantu :)
Untuk itu ada beberapa tips agar supervisor baru dapat membimbing bawahan dengan relatif cukup baik dan sekaligus dapat membangun komunikasi dengan kuat dalam sebuah tim.
1. MEMBERIKAN INSTRUKSI DENGAN JELAS & DETAIL
Manusia bukanlah mahkluk yang sempurna dan lagi memiliki pemikiran serta pemahamannya sendiri, sehingga setiap orang punya kemampuan untuk menginterpretasikan maksud dari sebuah informasi. hal ini yang menimbulkan deviasi/perbedaan dari maksud informasi yang diterima dengan hasil yang diberikan, alasan detail lainnya bisa dilihat disini.
Kejelasan dan detail sebuah instruksi harus disampaikan kepada bawahan untuk menekan deviasi perbedaan maksud antara atasan - bawahan. selain itu, tidak kalah penting juga, seorang atasan juga perlu untuk memastikan kembali interpretasi bawahan setelah menerima instruksi tersebut.
Verifikasi ini sangat diperlukan agar seorang atasan dapat menggaransi perbedaan pemahaman antara instruksi yang disampaikan dan hasil yang ingin didapatkan.
2. MELAKUKAN KONTROL SECARA PERIODIK SETELAH INSTRUKSI DIBERIKAN
Setelah memberikan instruksi kepada bawahan, sebagai atasan perlu mengetahui kondisi kemajuan dari instruksi yang diberikan. Jika dirasa ada perbedaan/ketidaksesuaian maksud maka bisa dengan segera diperbaiki dan dikembalikan ke tujuan yang dimaksud.
3. MENDENGARKAN PERMASALAHAN YANG TERJADI DARI SISI BAWAHAN
Sebagai pelaksana di lapangan, pasti bawahan akan menemukan berbagai macam kendala. ada yang bisa ditangani & ada yang mungkin tidak bisa ditangani karena berbagai macam faktor. informasi kesulitan mereka di lapangan harus bisa dipahami dan dipecahkan masalahnya bersama-sama. memecahkan masalah bawahan itu selain juga meningkatkan kualitas komunikasi atasan-bawahan, juga dapat meningkatkan hubungan kepercayaan yang sangat baik untuk jangka panjang.
4. JANGAN SOK TAHU HANYA KARENA POSISI ANDA ADALAH ATASAN. BERSIKAPLAH JUJUR PADA DIRI SENDIRI.
Pada saat memecahkan masalah bersama pasti akan ada kendala, entah karena kondisi yang berbeda ataukah hal baru yang tidak kita ketahui sebelumnya dan lain sebagainya sehingga sebagai seorang atasan maka akan lebih baik jika bersikap jujur pada diri sendiri.
Jika tidak tahu / tidak mengerti akan lebih baik jika kita mengatakan hal tersebut apa adanya, dengan mengatakan hal yang sesungguhnya kepada bawahan akan menumbukan rasa respek dalam hubungan tersebut.
5. MEMBERIKAN RUANG UNTUK SEBUAH KESALAHAN
siapapun saat melakukan suatu hal pasti akan ada kesalahan, sehingga sebagai atasan selain melakukan tugasnya untuk memimpin tapi juga memiliki fungsi sebagai pengajar. memberikan arahan dan edukasi termasuk salah satu tanggung jawab seorang atasan.
Jika kita telah ditargetkan untuk mencapai sesuatu, maka sebuah kesalahan dapat berpotensi untuk merusak rencana besar sebuah tim, tetapi bagaimanapun juga karena seorang pemimpin memiliki tanggung jawab untuk melakukan edukasi kepada bawahannya, maka perlu sesekali untuk memberikan ruang pada sebuah kesalahan.
Dalam artian, atasan dapat memberikan toleransi terhadap hal tersebut dengan sebuah harapan bahwa kesalahan tersebut dan kesalahan dengan pola yang sama tidak terulang kembali di masa depan. Hal ini akan menjadi pelajaran yang sangat baik untuk bawahan anda.
6. TIDAK EMOSIONAL SAAT BERHADAPAN DENGAN SEBUAH MASALAH
Kontrol emosi seorang atasan akan sangat berpengaruh pada mental sebuah tim. hal ini memberikan efek yang sangat besar, sehingga akan menentukan arah gerak organisasi anda secara jangka panjang.
Sikap emosional yang meledak-ledak saat berhadapan dengan sebuah masalah akan berakibat pada :
a. menurunnya respek tim
b. berkurangnya rasa percaya
c. kondisi iklim kerja yang tidak sehat
d. tekanan stress di tempat kerja yang berlebih,dll
Sikap tenang, kalem dan logis saat menghadapi masalah akan membuat seseorang dapat menemukan jalan keluar yang lebih cepat dan tepat. ketenangan seorang pemimpin akan menimbulkan rasa hormat, percaya dan kestabilan iklim kerja yang dapat membuat performa tim menjadi lebih dinamis.
Memang menjadi seorang pemimpin tidak mudah, selain harus memimpin sebuah tim ke tujuan yang tidak terlihat oleh semua orang, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi tiap-tiap personal di dalam tim tersebut untuk membantu organisasi anda lebih cepat mencapai tujuan yang telah ditetapkan di awal.
semoga membantu :)
makasih buat tipsnya ya kak
BalasHapusaxis internet